OBAT KARDIOVASKULER dengan MALFUNGSI JANTUNG : ANGINA PECTORIS

Nama  : Nurhidayati
NIM    : 091.0072
Prodi   : S-1 / 2B

Angina Pectoris adalah gangguan yang timbul sebagai hipoxia otot jantung (kekurangan oksigen) pada pembebanan fisik atau emosional dan disebabkan oleh penciutan jantung, infark, kejang – kejang, atau adakalanya tachycardia tertentu, anemia hebat atau penciutan aorta. Dapat dibedakan tiga jenis angina, yaitu :
1.       Angina stabil : Hipoksia dan iskemia miokardium sementara yang tidak menyebabkan kerusakan yang terdeteksi. Nyeri dada sementara dicetuskan oleh pengerahan tenaga atau stress dan menghilang dengan istirahat.
2.       Angina unstabil : Dapat timbul pada waktu istirahat. Episodemya lebih berat daripada angina stabil. Kadang – kadang menyebabkan kerusakan miokardium permanen. Menyebabkan peningkatan atau depresi segmen S-T dan pembalikan gelombang T pada jejak EKG.
3.       Angina variant atau Angina Prinzmetal : Hipoksia dan iskemia miokardium disebabkan oleh vasospasme (bukan karena penyempitan progresif arteri koroner). Episodenya dapat terjadi pada waktu istirahat, sering pada waktu yang sama setiap hari. Peningkatan segmen S-T pada EKG. Akibat kejang sementara dari arteri jantung yang terjadi secara spontan dalam keadaan istirahat. Bentuk angina ini hanya jarang terjadi.
Gejala – gejalanya adalah rasa sakit hebat di bawah tulang dada yang menjalar ke pundak kiri dan lengan bagian atas, terutama bila berjalan (naik tangga, bukit) atau segera sesudahnya makan : nyeri tersebut hilang bila berhenti dan istirahat.
Tindakan – tindakan umum yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi serangan – serangan angina adalah sama dengan tindakan – tindakan dan cara hidup yang berlaku bagi (kandidat) pasien – pasien infark jantung dan berupa :
-          Jangan merokok (menciutkan pembuluh – pembuluh ) dan melawan over – weight (diit kolesterol dan lemak)
-          Menghindarkan beban – beban hebat fisik maupun mental (emosi – emosi, stress), terutama sesudah makan atau mandi air panas.
-          Sekurang – kurangnya berjalan 1 jam sehari guna memperbaiki sirkulasi di jantung.
-          Mengobati hipertensi bila ada (diit garam, dan sebagainya).
Nitrogliserin adalah dasar terapi angina. Nitrogliserin yang diletakkan di bawah lidah, dengan cepat menembus kapiler sublingual dan menginduksi vasodilatasi dalam hitungan menit. Nitrogliserin diberikan pada waktu awitan nyeri angina atau sebelum latihan untuk mencegah episode angina.
Blocker pintu masuk kalsium menurunkan frekuensi episode angina dan kini memegang peranan penting pada penatalaksanaan pasien yang cenderung mendapat episode angina. Blocker adrenergik – beta menekan aktivitas jantung, jadi menurunkan kebutuhan oksigen sel – sel miokardium.
·         Obat – Obat Angina Pectoris
Tabel Anti – Angina – Blockers Pintu Masuk Kalsium
   OBAT
     MEKANISME KERJA
               INDIKASI
EFEK YANG TAK    DIINGINKAN
Verapamil (isopten)
-        Memblok influks kalsium.
-        Mendilatasi arteriol perifer, menurunkan beban akhir.
-        Memperlambat nodus A-V, mencegah irama reentrant, melindungi miokardium selama iskemia singkat.
-        Mempunyai aktifitas pemblokan adrenergik – alfa.
Mengurangi frekuensi angina dan kebutuhan nitrat. Obat terpilih untuk takikardi supraventrikluler paroksimal akut. Memperlambat respons vemtrikel terhadap fibrilasi atrium.
Hipertensi.
Konstipasi, hipotensi, brakikardi, edema, gagal jantung kongestif, blok nodus A-V (jarang), gangguan saluran cerna, pusing.
Diltiazem (cardiazem)
-       Penurunan frekuensi jantung kurang nyata.
-       Menurukan beban akhir dengan mendilatasi arteri perifer.
-       Meningkatkan pasokan oksigen ke miokardium dengan mencegah spasme arteri koroner yang diinduksi saraf simpatis.
Mengurangi episode angina.
Meningkatkan toleransi latihan pada angina stable. Anti hipertensi.
Edema, sakit kepala, pusing, astenia, mual, ruam
Nifedipin (procardia)
-       Vasodilatasi perifer lebih poten.
-       Sedikit depresi nodus.
-       Tidak mendilatasi arteri koroner.
-       Menyebabkan refleks peningkatan frekuensi dan curah jantung.
Angina stable dan varian, hipertensi.
Edema perifer, pusing, mual, hipotensi sementara, infark miokard, refleks takikardi, edema paru.
Nikardipin (cardene)
Serupa dengan nifedipin.
Angina stable, kronik.
Hipertensi.
Edema perifer, palpitasi, angina, pusing, sakit kepala, kemerahan, astenia.
Isradipin (dynacirc)
Secara selektif menghambat kontraksi otot polos vaskuler dan konduksi nodes S-A dengan sedikit efek pada kontraktilitas jantung atau konduksi nodus A -V.
Angina, hipertensi.
Sedikit takikardi karena kerja selektif. Sakit kepala, kemerahan, astenia.
Bepridil (vascor)
-       Sedikit vasodilatasi.
-       Mengurangi frekuensi dan kontraktilitas.
-       Memperlambat konduksi
Angina, bila obat lain gagal.
Takikardi ventrikel dan aritmia lain, sakit kepala, mual, pusing.


Tabel Zat Anti – Angina – Blocker Alfa dan Beta
OBAT
MEKANISME KERJA
INDIKASI
EFEK TAK DIINGINKAN
Atenolol (tenormin)





-        Terutama memblok reseptor adrenergik ß1.
-        Menurunkan frekuensi jantung dan curah jantung dan pelepasan renin menurun.
-        Efek bronkokonstriksi kurang dibanding zat – zat yang berikatan dengan reseptor ß2.
Terapi awal yang baik untuk hipertensi ringan samapi sedang.
Lebih jauh menekan gagal jantung, depresi dan sedasi SSP.
Propanolol
(mis. Inderal)
-        Memblok reseptor adrenergik ß1 dan ß2.
-        Menurunkan frekuensi jantung dan curah jantung dan penurunan pelepasan renin.
-        Bronkokonstriksi melalui antagonis reseptor ß2

Hipertensi sementara akibat antagonis reseptor ß2 (yang mendilatasi arteri besar) dan respons refleks terhadap penurunan curah jantung, bronkospasme, lain – lain seperti atenolol
Pindolol (biokarden)
-        Mempunyai beberapa aktivitas simpatomimetik intrinsik juga aktivitas pemblokan ß1 dan ß2.
“ ”
Aktivitas simpatomimetik intrinsik menurunkan kemungkinan hipertensi balik (dengan mendilatasi arteri besar melalui ß2 ) atau bronkospasme.
Asebutolol
Mempunyai beberapa aktivitas simpatomimetik juga pemblokan ß1.
“ ”
“ ”

Tabel Zat Anti – Angina – Nitrat
Obat
Ringkasan
Nitrogliserin
Kerja :
-      Mendilatasi arteri miokardium besar untuk meningkatkan pasokan darah ke jantung.
-      Menurunkan  beban awal jantung dengan mengurangi tonus vena. Hal ini memungkinkan pengumpulan darah di perifer.

Indikasi :
Zat anti angina yang paling sering digunakan. Berguna utuk mengobati semua bentuk angina. Dapat digunakan segera sebelum latihan atau stress untuk mencegah episode iskemik.
Efek yang tak diinginkan :
Hipotensi dan takikardi balik, brakikardi, iskemia serebral, dermatitis kontak dapat terjadi dengan preparat transdermal, edema perifer bertambah.
Farmakokinetik :
-      Sublingual : kadar puncak pada 1 – 2 menit, durasi 30 – 60 menit.
-      IV: awitan 2 menit, durasi 3 – 5 menit.
-      Transdermal : kadar puncak pada 30 – 60 menit, durasi = 1 hari.
-      Pasta topikal : awitan 1 jam, durasi = 2 – 12 jam.
Setelah diabsorpsi, hati cepat memetabolisme obat menjadi bentuk tak aktif. Toleransi dapat terjadi dengan pemberian obat transdermal kontinu.
Interaksi obat : alkohol, zat antihipertensi dan vasodilator meningkatkan risiko hipotensi ortostatik.

Amil nitrit
Digunakan untuk meringankan gejala angina akut. Diberikan dengan cara inhalasi kapsul yang dihancurkan. Lain – lain serupa dengan nitrogliserin.
Isosorbit dinitrat (isordil)
Digunakan untuk profilaksis angina. Bukan untuk serangan akut. Sublingual : awitan 5 menit, durasi = 1 – 4 jam. Oral : awitan = 30 menit, durasi = 4 – 6 jam (sampai 8 jam dengan formula lepas lambat)



Kepustakaan:
Kaztung G.Bertran.2002.Farmakologi dasar dan klinik.Buku 2 Edisi 8.Salemba Medika;Jakarta.




FARMAKOLOGI OBAT KARDIOVASKULER